Menulis Karya Fiksi 8.

Mata Pelajaran.            : Bahasa Indonesia
Kelas.                             : 8A, 8B, 8C,8D
Fase.                              : D
Elemen.                          : Menyimak
Pertemuan.                    : ke Tujuh.
Materi.                            : Membandingkan                                              kata Denotasi dan                                            Konotasi dalam                                                karya Fiksi.                                                                                                                                  
Guru Pengampu.            : Lilik Isminings
Waktu Pembelajaran.     : 5X40.

CP (Capaian Pembelajaran)
Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang tepat dari berbagai jenis teks  (non fiksi dan fiksi) audiovisual dan aural dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual yang didengar.

TP (Tujuan Pembelajaran).
Peserta didik dapat membandingkan kata bermakna konotasi dan denotasi yang ditentukan dalam karya fiksi.

Bismillahirrohmanirrohim...Alhmdulillah 
Mudah2an pembelajaran hari kemarin dan hari ini anaku diberi keberkahan, kemudahan, kelancaran dalam proses pembelajaran Aamiin.,..
Baiklah anakku hanya mengingatkan kembali materi yg kemarin, jikalau yang kurang jelas silahkan untuk bertanya, jikalau tidak ada yang bertanya akan diberi sebuah pertanyaan yang materi yang lain.

Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk memberi informasi terbaru, mengatasi sebuah persoalan, untuk mengambil keputusan yang efektif, melakukan pengawasan atau perbaikan, dan untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Materi Pembelajaran.

Fungsi Kalimat Konotasi

Kalimat yang mengandung kata konotasi sering kita jumpai pada karya sastra, seperti novel, puisi, dan cerita pendek. Konotasi bertujuan menghidupkan suasana, mengekspresikan perasaan, serta menyampaikan pesan dengan lebih kreatif. Selain itu, kalimat konotasi juga berfungsi sebagai “penghalus” untuk mengungkapkan hal negatif. Contohnya seperti ini:

Kata-katanya menghantam hatiku seperti api yang membakar,”

Bahasanya yang tajam seperti gigitan ular, melukai hati orang lain tanpa belas kasihan,”

Contoh Kalimat Konotasi

Berikut contoh kata konotasi dalam kalimat yang mengandung kata kiasan atau konotatif:

  1. Fulan dijadikan kambing hitam oleh temannya sendiri.
  2. Kasus sengketa tanah PT Adhi Makmur dibawa ke meja hijau.
  3. Tatang angkat kaki dari perusahaan itu karena tak merasa dihargai.
  4. Ibu banting tulang menghidupi keluarga setelah Ayah meninggal dunia.
  5. Putri terus menerus pergi ke kamar kecil selama rapat berlangsung.
  6. Persaingan harga membuat toko tersebut memutuskan gulung tikar.
  7. Dania merasa dijadikan sapi perah oleh kantornya.
  8. Adik adalah anak emas di keluarga kami.
  9. Sebagai tangan kanan Bos-nya, Kenzo memiliki jabatan penting di sini.
  10. Selepas kuliah, Desya bekerja sebagai kuli tinta di majalah Femina.
  11. Tangisannya meluap karena ditinggal mati sang kekasih.
  12. Meski berat, ia harus menerima keputusan itu dengan tersenyum pahit.
  13. Ia sadar telah bermain api dengan para pejabat pemerintahan.
  14. Angga hanya bisa gigit jari karena sahamnya turun drastis bulan ini.
  15. Semua masalah hendaknya diselesaikan dengan kepala dingin.

Pengertian Kalimat Denotasi

Menurut KBBI, makna denotasi adalah makna kata yang lugas dan bersifat objektif. Kalimat denotasi adalah kalimat menggambarkan makna secara konkret dan sesuai dengan arti sebenarnya.

Dalam konteks kalimat denotasi, kata-kata digunakan secara langsung dan sesuai dengan arti yang tercantum dalam kamus atau pengertian umum yang diterima. Tujuan utama kalimat denotatif adalah untuk mengkomunikasikan fakta, informasi, atau pernyataan yang jelas dan tidak ambigu.

Contoh:

Meski dilarang Ibu, adik tetap saja bermain api di pekarangan rumah.

Setelah tamu pulang, Arini membantu ibunya menggulung tikar dan menyimpannya di dalam gudang.

Dalam komunikasi sehari-hari, kalimat denotatif sering digunakan dalam situasi yang membutuhkan kejelasan dan ketepatan, seperti dalam laporan, artikel ilmiah, instruksi, atau pemberitaan berita. Dengan menggunakan kalimat denotatif, kita dapat menyampaikan pesan secara langsung dan tanpa penafsiran yang membingungkan.


Fungsi Kalimat Denotasi

Kalimat denotasi berfungsi agar pembaca bisa memahami pesan tanpa keraguan. Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya, lugas, dan tidak ambigu karena diperoleh dari tangkapan panca indera kita. Itu sebabnya, kalimat denotasi sangat diperlukan untuk meminimalisir penafsiran yang subjektif.

Misalnya, saat kita menyebutkan “meja hijau”, artinya meja tersebut memang berwarna hijau, bukan meja hijau pengadilan. 

Kalimat denotasi memberikan analisis yang kuat dalam diskusi dan penyampaian informasi secara objektif. Dalam konteks akademik, ilmiah, atau hukum, kalimat denotasi digunakan untuk menyampaikan temuan atau argumen yang dapat diuji kebenarannya.

Contoh Kalimat Denotasi

Berikut contoh kata denotasi dalam kalimat yang maknanya sesuai dengan keadaan sebenarnya:

  1. Ada 10 kambing hitam yang siap dikurbankan saat Hari Raya Idul Adha.
  2. Kenya merasa gugup sehingga terus menerus menggigit jari sepanjang sidang skripsi.
  3. Botol parfum itu jatuh dan hancur berkeping-keping.
  4. Pak Ahmad memiliki puluhan sapi perah di kampung halamannya.
  5. Cuaca Kota Bekasi hari ini sangat panas.
  6. Kaki tangannya sulit digerakkan akibat cedera saat bermain bulutangkis.
  7. Sungai desa itu meluap tiap kali musim hujan tiba.
  8. Kadal dan ular merupakan jenis hewan reptil berdarah dingin.
  9. Bulan adalah benda langit yang paling terang setelah Matahari.
  10. Baju ini memiliki bahan yang sangat lembut.
  11. Lama tak dibaca, banyak kutu buku yang hinggap di rak itu.
  12. Beberapa bangunan di pinggir jalan dibiarkan kosong tak berpenghuni.
  13. Samudera Hindia memiliki kedalaman sekitar 3.741 meter persegi.
  14. Antibiotik itu rasanya pahit sekali.
  15. Stasiun KRL Commuterline selalu dipadati pekerja pada dini hari.
Contoh paragraf 
Rianti adalah gadis yang ringan tangan atau suka menolong. Ia selalu menjadi buah bibir dikalangan anak2 muda dan kalangan orangtua disekitar kompleks tempat tinggalnya. Meskipun keluarganya kaya raya, ia tidak sombong dan tidak sungkan membagi buah tangan untuk teman-temannya sepulang bepergian. Ia juga menjadi tangan kanan ayahnya dalam mengelola bisnis keluarga yang membuat keluarganya kaya raya. Buah pikirannya yang cerdas selalu sangat bermanfaat dalam mengembangkan bisnis keluarganya itu. Keluarga Rianti disegani karena sikap elok budi dan sangat dermawan.

Contoh mencari makna Konotasi dalam                    paragraf diatas.
1. Ringan tangan
2. Buah bibir
3. Buah tangan
4. Tangan kanan
5  Buah pikiran.

Ad. 1.Suka tolong menolong
       2. Jadi pembicaraan.
       3. Oleh- Oleh...
       4. Kepercayaan
       5. Gagasan/ide.

Tugas Penilaian
Perhatikan kata2 pada kalimat dalam tabel berikut. Centanglah kalimat yang menurut kalian memiliki makna denotasi dan konotasi dibawah ini.

1. Ketika banyak pikiran, wajahnya terlihat      kurang menarik (..........)
2. Ketika banyak pikiran, wajahnya                    sekusut  kain lap (.........)
3. Jalanan sepi sekali pagi ini (.........)
4. Jalanan sesunyi kuburan pagi ini (.........)
5. Sopir mengendarai bus dengan kencang
    (.........)
6. Ibu Parki memandangi anaknya                    dengan hati cemas (.........)
7. Sekarang aku merasakan penyesalanku
    (.........)
8. Ibu Parki memandang buah hatinya 
    dengan cemas (.........)
9. Sekarang aku merasakan akibat keras 
    kepala-ku sendiri (.........)
10. Sopir mengendarai bus seakan sedang
      di arena balapan (.........)


Kesimpulan :
Kesimpulan pembelajaran hari ini, kita mempelajari makna Konotasi dan denotasi
Konotasi bertujuan menghidupkan suasana, mengekspresikan perasaan, serta menyampaikan pesan dengan lebih kreatif. 
Denotasi adalah makna kata yang lugas dan bersifat objektif. 

Contoh. - Sebagai tangan kanan Bos-nya,                     Kenzo memiliki jabatan penting                     di sini.

               - Botol parfum itu jatuh                                     dan hancur berkeping-keping.


Struktur Resensi

1. Identitas

Identitas pada resensi mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, serta ukuran buku.

Demikian halnya jika yang diresensi adalah sebuah film dapat disesuaikan dengan identitas film

2. Orientasi

Pada bagian ini, umumnya terletak di paragraf pertama. Isinya berupa penjelasan tentang kelebihan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi.

3. Sinopsis

Bagian ini berisi ringkasan yang digambarkan keseluruhan isi karya yang diresensi berdasarkan pemahaman penulis.

4. Analisis

Analisis berisi paparan yang mengenai unsur-unsur yang ada dalam karya yang diresensi. Apabila yang diresensi adalah buku, bagian ini berisi kutipan-kutipan yang terdapat dalam buku. Ababil novel dapat membahas tema maupun tokoh dalam karya.

5. Evaluasi

Pada bagian ini, berisi ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan karya yang diresensi.


Tujuan Resensi

Terdapat beberapa tujuan dari resensi yaitu sebagai berikut:

1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah hasil karya secara ringkas.

2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan karya yang diresensi.

3. Mengenai latar belakang dan alasan sebuah karya dibuat.

4. Menguji kualitas karya dan membandingkannya terhadap karya lainnya.

5. Memberi masukan kepada pembuat xD karya berupa kritik dan saran.

6. Mengajak pembaca untuk mendiskusikan karya yang diresensi.

7. Memberikan pemahaman serta informasi secara komprehensif kepada pembaca tentang karya yang diresensi.


Jenis-jenis Resensi

Resensi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Informatif

Resensi jenis hanya sebatas memberikan informasi tentang cerita yang sedang diulang. Bagaimana sinopsisnya, siapa pengarang atau pembuat cerita, dan juga segala informasi tentang cerita tersebut.

2. Evaluatif

Resensi evaluatif lebih mengulas suatu cerita lebih dalam dan lebih deai. Presensi akan mengungkapkan apa kelebihan dari cerita tersebut dan juga tentang kekurangannya.

Tokoh, alur, latar belakang, semuanya akan diulas dan dievaluasi menurut sudut pandang si peresensi.

Contoh Resensi

Teknik Bermain Gitar

Identitas Buku:

a. Judul: Teknik Seni Bermain Gitar

b. Penulis: Famoya

c. Penerbit: Terbit Terang Surabaya

d. Kota terbit: Surabaya

e. Tahun terbit: 1999

f. Jumlah halaman: 80 halaman

Pendahuluan

Gitar merupakan sebuah alat music yang sangat populer dengan "Gitaris" sebagai sebutan untuk pemain gitar. Gitar nurani menjadi seorang gitaris muncul alami yang menciptakan kreasi meluap tak kenal waktu.

Isi resensi

Buku ini menyajikan bahasan tentang bagaimana teknik bermain gitar. Gitar adalah alat music yang menghasilkan melodi indah dengan cara memetik senarnya. Bentuk gitar mempengaruhi baik tidaknya suara gitar. Dalam bermain gitar tidak hanya berpedoman teori nada minor dan mayor, melainkan dengan ketajaman perasaan dan mengatur senar gitar.

Keunggulan buku

Buku ini menyajikan teknik bermain alat music yaitu gitar untuk semua kalangan tidak terbatas pada usia pembaca.

Kekurangan buku

Tidak ada kekurangan dalam buku ini.

Penutup

Teknik Bermain Gitar merupakan buku yang menarik. Salah satunya pada bab Body Gitar dan kunci nada yang memberikan sugesti bahwa tanpa melihat nada tertentu, mendengar suaranya saja akan mampu membedakan jenis nada.

Demikian penjelasan lengkap tentang pengertian resensi, struktur, tujuan, jenis, syarat penyusunnya, dan contohnya. semoga dapat bermanfaat untuk detikers!

Kesimpulan                                                      Pada pembelajaran hari ini kita dapat menyimpulkan tentang buku resensi.          

Jadi pengertian resensi adalah mengulas kembali sebuah karya baik berupa karya tulis, dan menilai kelebihan dan kekurangan buku baik buku pengetahuan maupun buku mata pelajaran.

Tugas/ penilaian
Kunjungan keperpustakaan untuk membaca buku pengetahuan/cerita atau buku mata pelajaran. Untuk mencari kekurangan dan kelebihan buku....

Referensi materi : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia 2021.

Penerbit dan Percetakan 
MEDIATAMA.
Penulis: Yayuk Lestari
               Aqillah Elza Dinasti.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Pidato 8

Kumpulan Soal 8 Mid Semester 2024

Post Test 7